Preparing You to be a Better Professional

By Team content

Diantara sekian banyak organisasi, kelembagaan bahkan perusahaan mungkin masih sangat sedikit yang menerapkan gaya kepemimpinan yang melayani.

Selain tidak populer, gaya kepemimpinan ini dirasa kurang tepat diterapkan dalam organisasi, kelembagaan dan juga perusahaan. Ketika pertama kali ditemukan dan dipakai, banyak kritik yang berdatangan mengecam teori kepemimpinan ini.

Banyak yang beranggapan bahwa gaya kepemimpinan ini hanyalah gaya kepemimpinan filosofis yang tidak akan mampu diterapkan dalam sebuah organisasi hingga menjadi sebuah gaya kepemimpinan yang nyata.

Namun seiring berkembangnya jaman, gaya kepemimpinan yang melayani ini mulai banyak dipelajari dan juga diterapkan diberbagai level organisasi.

Gaya Kepemimpinan yang Melayani

Kepemimpinan yang melayani ini secara teori pertama kali ditemukan oleh Robert K Greenleaf. Sebagai seorang yang pertama kali mencetuskan ide kepemimpinan yang melayani ini, Greenleaf merupakan individu yang memiliki karakter sangat kuat dalam beretika dimasayarakat.

Latar belakang keluarga yang membuatnya menjadi sosok berkarakter kuat seperti itu adalah cikal bakal tercetusnya teori kepemimpinan yang melayani.

Menurutnya teori yang dicetuskannya ini adalah gaya kepemimpinan yang digambarkan dengan meningkatkan pelayanan untuk orang lain.

Menurut Greenleaf pula, teori yang dicetuskannya merupakan alternatif yang tepat untuk memecahkan pandangan hirarki yang secara tidak langsung diterapkan dimasyarakat semasa industri.

Kepemimpinan yang melayani merupakan teori yang lebih menitikberatkan pada dominasi pelayanan kepada orang lain.

Banyak pendekatan dilakukan terutama pendekatan yang sifatnya memicu semangat kerja, mengutamakan rasa kebersamaan dan berbagi kekuasaan saat mengambil keputusan.

Banyak yang mengatakan bahwa kepemimpinan yang melayani ini sangat berorientasi pada kemudahan dalam melakukan delegasi hirarki organisasi kepada bawahan.

Selain itu semua delegasi yang diberikan tersebut tidaklah dilakukan dalam rangka menghancurkan tatanan kerja melainkan sangat berorientasi masa depan.

Karena itulah pada gaya kepemimpinan yang melayani ini, melakukan analisis kepada seorang atau calon pemimpin adalah sebuah keharusan. Pemimpin merupakan kunci bagi keberhasilan gaya kepemimpinan yang melayani.

Pemimpin yang Melayani

Seorang pemimpin adalah jabatan kunci dari berbagai gaya kepemimpinan apapun. Tidak terkecuali kepemimpinan yang melayani. Analisis calon pemimpin harus dilakukan demi mendapatkan keberhasilan masa depan dengan menggunakan gaya kepemimpinan yang melayani ini.

Analisisi pertama sebaiknya dilakukan dengan memeriksa tingkat percaya diri yang dimiliki calon pemimpin. Seberapa besar rasa percaya dirinya menjadi calon pemimpin yang harus memiliki etika memimpin yang kuat seperti yang dimiliki oleh pencetusnya, Robert K Greeleaf.

Hal ini penting untuk diketahui juga dievaluasi karena semua prinsip dan nilai yang dianut calon pemimpin merupakan kunci untuk menjaga pelayanan yang dilakukan organisasi, kelembagaan atau perusahaan tertentu.

Kepemimpinan yang melayani hanya dapat tumbuh dari seorang pemimpin yang memiliki nilai-nilai melayani dari dalam dirinya.

Sikap pemimpin yang penuh keadilan dan juga berintegritas adalah salah satu sikap yang menjadi variabel penting dalam menjalankan kepemimpinan yang melayani.

Pemimpin yang mampu memberikan inspirasi dan juga motivasi yang kuat adalah cara yang sangat efektif dalam membuat bawahan atau pegawai luluh hatinya. Dengan hati bawahan yang puas terhadap pimpinan, maka suasana kerja akan sangat produktif.

Dan berdasarkan teori kepemimpinan yang melayani, membuat karyawan atau bawahan penuh dengan daya atau pemberdayaan bawahan adalah sebuah cara yang sangat efektif untuk membuat kepemimpinan ini sukses mewujudkan keberhasilan organisasi, lembaga atau perusahaan.

Karena bagi organisasi, lembaga atau perusahaan yang menerapkan kepemimpinan yang melayani ini, ukuran keberhasilan mereka adalah rasa bahagia yang dialami atau diperoleh bawahan atau karyawan.

Sayangnya kepimpinan ini jarang sekali diterapkan pada perusahaan atau lembaga tertentu. Biasanya gaya kepemimpinan yang melayani ini lebih banyak diterapkan pada organisasi nirlaba atau lembaga pendidikan yang sama sekali tidak membutuhkan keuntungan untuk keberhasilan organisasinya.

Gaya kepemimpinan yang lebih banyak melayani dan memperhatikan kegiatan yang dilakukan bawahan atau karyawan dalam mencapai keberhasilannya ini sebenarnya sangat bagus diterapkan dalam banyak organisasi, lembaga dan perusahaan.

Dengan gaya kepemimpinan yang melayani dan juga pemimpin yang selalu memotivasi, menumbuhkan rasa kebersamaan dan kerjasama antara bawahan atau karyawan, organisasi atau perusahaan akan mencapai keberhasilan dengan sendirinya.

Artikel Manajemen

Perencanaan Tata Ruang

Customer Service Excellent