- Details
-
Category: Selling
Tempat : Hotel Noor Jalan Madura No. 6 Bandung 40115
Waktu : 09.00 - 16.00 WIB
Biaya : Rp. 3.800.000,-
Trainer : Dr. Dwi Suryanto, MM., Ph.D.
Selain pelatihan di hotel seperti tersebut di atas, kami juga menyelenggarakan pelatihan online atau webinar…
Dengan biaya lebih murah yaitu Rp. 3.500.000,-
Berikut ini Jadwal Pelatihan di Bandung:
- 11 – 12 Januari 2024
- 13 – 14 Februari 2024
- 12 – 13 Maret 2024
- 16 – 17 April 2024
- 14 – 15 Mei 2024
- 11 – 12 Juni 2024
- 11 – 12 Juli 2024
- 8 – 9 Agustus 2024
- 10 – 11 September 2024
- 8 – 9 Oktober 2024
- 12 – 13 November 2024
- 10 – 11 Desember 2024
Satu hal yang paling membuat frustrasi bagi seorang penjual adalah penolakan. Penolakan ini jika tidak ditangani dengan efektif akan membuat seorang penjual menjadi lemah semangat, murung, dan bahkan dampaknya bisa membuat penjual itu jadi membenci pekerjaan menjual tersebut.
Penolakan adalah hasil akhir dari sebuah upaya penjualan. Sebenarnya penolakan bisa dicegah atau diminimalisir jika penjual tahu benar apa yang ada di benak calon pembeli ketika akan membeli suatu produk.
Selain itu seringkali penjual tidak menyadari bahwa kepribadian penjual itu ternyata tidak cocok dengan kepribadian calon pembeli. Seringkali kepribadian penjual membuat calon pembeli ‘tanpa sadar’ menghindar dari penjual tersebut. Ini menyangkut dengan apakah penjual memahami kecerdasan emosi.
Dari riset diketahui bahwa pembeli akan membeli dari penjual yang menyebabkan beban emosional terkecil. Jika penjual bisa menyesuaikan gaya kepribadiannya dengan gaya kepribadian pembeli, potensi penolakan penjualan akan jauh lebih kecil.
Jika ternyata dua hal itu sudah dilakukan dan tetap saja pembeli menolak, maka perlu dilakukan cara mengatasi penolakan berdasar strategi-strategi proven yang telah dilakukan oleh penjual top di dunia.
Pelatihan penjualan dua hari ini akan membahas apa saja yang membuat pembeli membeli satu produk. Dengan pendekatan melalui neuroscience peserta akan belajar hal-hal apa saja ada di benak pikiran pembeli ketika dia membeli satu barang.
Contoh, bagaimana bisa menjual barang kepada kelompok orang tua? Ternyata dari scan melalui fMRI diketahui bahwa orang tua akan membeli jika mereka memperoleh manfaat global dari produk itu. Mereka tidak suka kepada detil produk. Jika kita menjual produk internet, maka yang perlu ditekankan adalah manfaat global. Misalnya pembeli tersebut bisa melihat foto-foto di facebook dengan cepat. Atau jika dia ingin men-download music kesukaannya, dia bisa melakukannya dengan cepat. Dia tidak tertarik kepada teknologi misalnya EVDO, 3G, atau CDMA.
Bagaimana cara menjual kepada perempuan yang sudah punya anak? Pastikan produk kita mengurangi kerepotannya dalam mengurus anak-anak dan juga karirnya. Dan jangan lupa, ibu-ibu butuh kelompok pendukung sesama ibu-ibu (bisa facebook, bisa newsgroup, atau arisan). Pastikan menyebut manfaat tersebut ketika kita menjual pada kelompok tersebut.
Selain itu peserta akan belajar mengenal kepribadian mereka dan juga kepribadian calon pembeli. Contoh jika kepribadian penjual adalah penganalisir (analyser) dan akan menjual kepada pembeli yang berkepribadian kebersamaan (togetherness), dan penjual tidak menyesuaikan gaya kepribadiannya, maka penjualan tidak akan sukses.
Pelatihan penjualan ini akan membekali dengan cara praktis mengenal pribadi penjual dan pribadi pembeli. Ketika penjual bisa menyesuaikan kepribadiannya, potensi penolakan akan kecil.
Namun jika pembeli tetap menolak, pelatihan ini akan membekali peserta dengan begitu banyak strategi, taktik, dan tips yang teruji yang bisa mengatasi penolakan.
Tidak itu saja, peserta akan belajar teknik yang membuat diri mereka tetap tegar walaupun mengalami banyak penolakan. Ini adalah kunci untuk berhasilnya sebuah penjualan yang sukses.
Manfaat Pelatihan
Setelah mempelajari dan menerapkan apa yang diajarkan dalam pelatihan ini, peserta akan:
-
Mengenali dengan persis apa yang ada di benak kelompok pembeli, termasuk kelompok perempuan yang belum menikah, perempuan yang sudah menikah, dan orang tua ketika mereka akan membeli produk
-
Mengetahui kepribadian diri sendiri dan mengetahui gambaran garis besar kepribadian calon pembeli
-
Mengenali open question yang jika diterapkan akan mempertinggi potensi pembelian
-
Mengenali dan mempraktekkan berbagai strategi mengatasi penolakan dengan belajar dari penjual ulung di dunia
-
Bisa bangkit kembali dan terus berjuang untuk terus menjual walau sering mengalami penolakan
Materi Pelatihan
Hari Pertama:
Introducing the Buying Brain:
- Mempelajari bagaimana Neuroscience mulai digunakan oleh marketer top untuk mengetahui proses apa yang sesungguhnya terjadi ketika seseorang membeli suatu barang atau jasa
The Boomer Brain Is Buying:
-
Peserta akan memahami bagaimana umur mempengaruhi otak pembeli
-
Strategi apa yang tepat digunakan ketika target market umurnya 60 tahun ke atas
-
Bagaimana cara menyusun pesan yang tepat bagai orang-orang yang umurnya 60 tahun keatas
The Female Brain Is Buying:
-
Mengapa jenis kelamin berbeda ketika mereka memutuskan untuk membeli barang atau jasa
-
Bagaimana bisa secara efektif mengarahkan pesan marketing kita kepada otak perempuan
-
Peserta akan memahami elemen-elemen dari pesan marketing yang disukai oleh otak perempuan
Neuromarketing and Baby Care Products:
-
Peserta akan memahami perbedaan otak pelanggan perempuan dan ibu-ibu
-
Mengapa peran keibuan mempertinggi fungsi otak tertentu
-
Bagaimana menyusun pesan pemasaran yang cocok bagi para ibu
The Empathic Brain Is Buying:
-
Peserta akan mempelajari riset terobosan terakhir yang menunjukkan bagaimana otak kita bereaksi atau “mirror” ketika kita melihat orang lain melakukan hal-hal tertentu
-
Peserta akan belajar memanfaatkan the Mirror Neuron System untuk mengundang calon consumers untuk mengalami produk, jasa, merek, dan lingkungan yang peserta tawarkan
-
Pengenalan konsep kecerdasan emosi, termasuk berbagai riset terkini di bidang kecerdasan itu
-
Mempelajari profil pribadi berdasar konsep awareness, restraint, resilience, empathy, dan building rapport
-
Bagaimana memindahkan konsep diri yang cenderung kepada 'aku' dan kemudian beralih ke 'kita' secara efektif
-
Bagaimana mengatasi spiral emosi negatif yang sering menghambat dalam proses penjualan secara efektif
Hari Kedua
-
Menerapkan budaya NO (penolakan) pada awal-awal proses seorang penjual – NO – artinya NO for Now
-
Case study penerapan NO oleh Learfield Sports yang akhirnya sukses besar dalam menjual
-
Open Question Selling
-
Handling objections based on Open Question Selling
-
Strategi ketika calon pembeli menggunakan kata MAYBE…
-
Strategi penolakan – Teknik PURR
-
Strategi mengatasi penolakan – Metoda Triple “F”
-
Mengambil Resiko Penolakan – sindroma penjualan pasca traumatis – menganalisis “Tidak” – Permainan angka
-
Menjual berdasar Rasa Keberatan
-
Mengatasi rasa keberatan konsisten
-
Mengetahui perbedaan antara rasa keberatan atau pertanyaan
-
Strategi menyingkirkan hambatan keberatan satu demi satu
Pelatihan kami laksanakan dalam format video conference yang cukup interaktif.
Trainer-trainer kami telah melakukan penyesuaian materi pelatihan yang cocok untuk dibawakan secara online.
METODE PENYAMPAIAN
-
Kegiatan pelatihan dilakukan dengan metode video conference (live streaming).
-
Training berlangsung selama 2 hari, dengan jumlah total pembelajaran 10 jam (5 jam per hari).
-
Materi kami sampaikan dengan pemaparan, diskusi, tanya jawab, dan latihan.
KETENTUAN ONLINE WORKSHOP
Karena pelatihan dijalankan secara online, berikut hal-hal yang harus disiapkan oleh peserta
-
Sebaiknya menggunakan laptop, bukan smartphone. Dengan laptop jalannya pelatihan akan lebih efektif
-
Memiliki koneksi internet yang stabil.
-
Buku dan alat tulis.
Apakah platform aplikasi yang digunakan?
Cara masuk ke video conference
-
Borobudur Training akan memberikan undangan berupa link.
-
Ketika Anda meng-Klik link tersebut, Anda akan dibawa masuk ke dalam video conference.
-
Petunjuk lebih rinci, lihat di sini.
Ketentuan lain
Fasilitas:
-
Hotel Berbintang
-
Sertifikat Training
-
Modul (Hard Copy & Soft Copy)
-
Training Kit
-
1x Lunch dan 2x Coffee Break
-
Konsultasi kepada trainer jika ada materi yang belum jelas
Biaya Pelatihan adalah sebesar Rp. 3.800.000,- per peserta.
Untuk mendaftar pelatihan ini, silakan klik dan isi form pendaftaran pelatihan.
Atau anda bisa telpon atau sms kami pada no:
-
0813-2161-6080
-
atau 0851-0161-0108
-
atau 0819-1058-7707
E-mail : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Facebook : Borobudur Training & Consulting
Twitter : @pelatihan_btc
Instagram : borobudurtraining
- Details
-
Category: Selling
Tempat : Hotel Noor Jalan Madura No. 6 Bandung 40115
Tanggal : 28 - 29 November 2019
Waktu : 09.00 - 16.00 WIB
Biaya : Rp. 3.800.000,-
Trainer : Dr. Dwi Suryanto, MM., Ph.D.
Sebanyak 95% keputusan yang kita ambil, dibuat dalam pikiran bawah sadar kita (subconscious mind).
Melihat fakta ini, perusahaan-perusahaan terbesar dan canggih menerapkan berbagai kemajuan mutakhir di bidang neuroscience untuk membangun brands, menciptakan produk, desain kemasan, marketing campaigns, store environments, dan lebih banyak lagi.
Kesemuanya itu dirancang untuk secara kuat menarik dan mempengaruhi pikiran kita.
Dalam pelatihan the Secrets for Selling to the Subconscious Mind ini, dibahas bagaimana penelitian di bidang neuroscience memiliki dampak terhadap bagaimana kita membuat, membeli, menjual dan menikmati segalanya.
Pelatihan ini juga menggali lebih dalam tentang bagaimana menerapkan ilmu pengetahuan baru ini untuk mempertinggi taraf kehidupan pelanggan.
Pelatihan ini memberi anda kunci untuk:
-
Mendesain produk konsep, desain, prototype, dan formulasi produk yang sifatnya brain-friendly.
-
Bagaimana mendesain harga, kemasan, periklanan, dan in-store marketing yang efektif.
-
Bagaimana membangun stronger brands yang bisa menarik pelanggan-pelanggan yang loyal.
Otak anda, dan otak pelanggan anda umurnya sudah 100.000 tahun. Keahlian dan fungsi dasarnya masih sama ketika otak itu berkembang untuk bertahan hidup beberapa millennium yang lalu.
Ketika otak kita yang ‘modern’ ini menghadapi tantangan hidup abad 21, ia masih berfungsi seperti otak kita ribuan tahun lalu.
Ketika otak kita melakukan ‘navigasi’ terhadap hidup sehari-hari, otak kita ini seperti puncak gunung es. Sebagian besar keputusan terjadi di bawah permukaan air.
Pikiran sadar kita hanya berkontribusi sekitar 5% terhadap keputusan yang kita ambil dalam hidup. Pikiran bawah sadar yang membuat 95% keputusan bagi kita.
Ketika berevolusi, mengumpulkan makanan dan bahan bakar adalah tujuan utama kita. Inilah mengapa, pada dasarnya, ketika kita berbelanja, adalah aktivitas primitis kita. Inilah contoh-contoh apa yang terjadi pada otak kita ketika kita berbelanja.
- Otak anda takut terhadap beberapa toko tertentu.
Pikiran sadar tidak tahu hal itu, tapi pikiran bawah sadar menganggap bahwa sudut-sudut yang tajam dari toko itu dianggap sebagai ancaman.
Setiap kali anda mendorong kereta belanja anda, pikiran bawah sadar akan memonitor terus jangan-jangan ujung yang tajam membahayakan anda.
Retailer yang smart menyadari hal itu dan membuat ujung-ujung toko menjadi lebih lengkung dan yang berujung runcing sudah diperhalus akan lebih bisa menarik otak untuk berbelanja.
- Terlalu banyak terhadap satu hal membuat otak anda ‘buta’.
Repetition blindness” langsung beraksi ketika kita melihat begitu banyak barang dari obyek yang sama.
Pikirkan ketika anda melihat kesamaan kotak pasta gigi. Sama ukurannya, warna, dan gambar grafiknya. Ketika menghadapi yang serba sama ini, otak kita akan mencari perbedaan.
Jika kita tidak bisa menemukan variasi, kita akan menganggap semuanya sama, tidak peduli merk atau kemasan dari produk yang berbeda-beda. Ini pula yang mengakibatkan kita tidak bisa melihat pohon-pohonnya ketika kita melihat hutan.
Di tengah ‘lautan’ yang sama, produsen yang smart akan mengemas produk mereka sedemikian rupa sehingga ia begitu ‘mencolok atau menonjol’ dari rak-rak di supermarket.
Lelaki dan perempuan ternyata di ‘hard-wired’ yang berbeda ketika mereka berbelanja. Laki-laki berbelanja untuk mencari target. Perempuan berbelanja untuk mencari ‘landmarks.’ Perempuan mengeksploari teritori, sedangkan laki-laki membuat peta.
Asal adalah penting. Otak suka melihat sumber dari produk yang ada di dalam kemasan. Otak kita menghargai gambar sapi yang ada pada produk susu, dan gambar anggur pada botol-botol anggur.
Itu adalah sebagian kecil dari fenomena pikiran bawah sadar yang dibahas dalam pelatihan ini.
Materi Pelatihan
1. Introducing the Buying Brain:
Mempelajari bagaimana Neuroscience mulai digunakan oleh marketer top untuk mengetahui proses apa yang sesungguhnya terjadi ketika seseorang membeli suatu barang atau jasa.
2. $1 Trillion to Persuade the Brain:
Mempelajari betapa besar biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan di seluruh dunia untuk membujuk otak pelanggan agar membeli barang yang mereka jual. Mereka hanya menduga-duga, gelap, apa yang sebenarnya terjadi dalam benak pelanggan ketika pelanggan membeli barang.
3. Neuromarketing Technology:
Peserta akan mempelajari bahwa dengan memanfaatkan hasil-hasil dari neuroscience, pemasar akan bisa lebih memahami apa yang sesungguhnya diminati oleh pelanggan. Cara ini lebih ampuh dibanding sampel atau kuesioner…
4. Your Customer’s Brain Is 100,000 Years Old:
Peserta akan memahami cara-cara untuk membangktikan the primal part of the human brain untuk mensukseskan kampanye pemasaran mereka. Peserta akan memahami mekanisme yang digunakan oleh otak ketika otak mulai menaruh perhatian pada pesan marketing anda. Anda akan menemukan tiga hal yang membuat otak pelanggan frustrasi, dan bagaimana anda bisa menghindarkannya.
5. The Primal Brain in the Modern World
6. The Five Senses and the Buying Brain:
Peserta akan memahami cara kerja lima indera manusia
Bagaimana menyusun pesan, membangun produk, menciptakan pengalaman dan gagasan yang bisa memanfaatkan lima indera tadi
Peserta akan memahami bagaimana kelima indera tadi saling berinteraksi untuk menciptakan realita, hari demi hari, dan bagaimana memanfaatkan informasi tadi untuk kepentingan pemasaran.
7. The Boomer Brain Is Buying:
Peserta akan memahami bagaimana umur mempengaruhi otak pembeli
Strategi apa yang tepat digunakan ketika target market umurnya 60 tahun ke atas
Bagaimana cara menyusun pesan yang tepat bagai orang-orang yang umurnya 60 tahun keatas.
8. The Female Brain Is Buying:
Mengapa jenis kelamin berbeda ketika mereka memutuskan untuk membeli barang atau jasa
Bagaimana bisa secara efektif mengarahkan pesan marketing kita kepada otak perempuan
Peserta akan memahami elemen-elemen dari pesan marketing yang disukai oleh otak perempuan.
9. Learning about the Female Brain
10. Neuromarketing and Baby Care Products:
Peserta akan memahami perbedaan otak pelanggan perempuan dan ibu-ibu
Mengapa peran keibuan mempertinggi fungsi otak tertentu
Bagaimana menyusun pesan pemasaran yang cocok bagi para ibu.
11. Spending Power of Moms
12. The Empathic Brain Is Buying:
Peserta akan mempelajari riset terobosan terakhir yang menunjukkan bagaimana otak kita bereaksi atau “mirror” ketika kita melihat orang lain melakukan hal-hal tertentu
Peserta akan belajar memanfaatkan the Mirror Neuron System untuk mengundang calon consumers untuk mengalami produk, jasa, merek, dan lingkungan yang peserta tawarkan.
13. Neuromarketing Measures and Metrics
14. The Consumer Journey Framework:
Peserta akan memahami langkah-langkah dari the Consumer Journey Framework yang bisa digunakan oleh kampanye pemasaran untuk memudahkan calon pembeli ‘menempuh’ jalan untuk membeli produk kita.
Bagaimana peran tim kreatif untuk memahami framework tadi untuk memaksimalkan efektivitas pesan pemasaran.
15. The Buying Brain and Brands:
Peserta akan memahami betapa merk bisa diukur secara akurat menggunakan 7 unsur dari Brand Essence Framework
Bagaimana framework tadi bisa digunakan untuk memperkuat existing brands, untuk mempertinggi sukses brand extensions dan juga untuk mempertinggi merek baru.
16. The Buying Brain and Products:
Akan dibahas bagaimana proses spesifik yang digunakan oleh pikiran bawah sadar ketika kita mengkonsumsi atau mengalami suatu produk atau barang
Bagaimana mempertinggi sukses dan menghindarkan kesalahan ketika meluncurkan produk baru dengan memanfaatkan proses berpikir dari bawah sadar.
Bagaimana menentukan harga yang pas yang dianggap rasional oleh pikiran bawah sadar dari pelanggan.
17. The Buying Brain and Packaging:
Peserta akan belajar bagaimana menerapkan prisip dari neuroscience yang bisa membuat desain produk menjadi jauh lebih efektif
Peserta akan belajar menerapkan seperangkat Neurological Best Practices yang digunakan ketika proses mendesain kemasan.
18. The Buying Brain in the Aisle:
Peserta akan memahami mengapa otak akan menghindari lingkungan ritel tertentu…
Memahami framework yang digunakan oleh otak ketika mengorganisir pengalaman berbelanja
Bagaiaman menerapkan best practices dalam lingkungan ritel.
19. The Buying Brain and Advertising:
Peserta akan memahami specific neurological best practices untuk mempertinggi efektivitas pesan periklanan
Memahami 4 kunci dari prinsip neuroscience sebagai dasar penyusunan iklan yang paling efektif.
Jadwal-jadwal Pelatihan yang akan datang:
- 19 - 20 Desember 2019
- 28 - 29 Januari 2020
- 27 - 28 Februari 2020
- 26 - 27 Maret 2020
- 28 - 29 April 2020
- 19 - 20 Mei 2020
- 23 - 24 Juni 2020
- 16 - 17 Juli 2020
- 25 - 26 Agustus 2020
- 10 - 11 September 2020
- 15 - 16 Oktober 2020
- 26 - 27 November 2020
- 17 - 18 Desember 2020
Fasilitas:
-
Hotel Berbintang
-
Sertifikat Training
-
Modul (Hard Copy & Soft Copy)
-
Training Kit
-
1x Lunch dan 2x Coffee Break
-
Konsultasi kepada trainer jika ada materi yang belum jelas
Biaya Pelatihan adalah sebesar Rp. 3.800.000,- per peserta.
Untuk mendaftar pelatihan ini, silakan klik dan isi form pendaftaran pelatihan.
Atau anda bisa telpon atau sms kami pada no:
-
0813-2161-6080
-
atau 0851-0161-0108
-
atau 0819-1058-7707
E-mail : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Facebook : Borobudur Training & Consulting
Twitter : @pelatihan_btc
Instagram : borobudurtraining