Preparing You to be a Better Professional

By Team content

Teori kepemimpinan dalam organisasi menjadi sebuah instrumen penting dalam menjalankan roda aktivitas organisasi. Oleh karena itu, instrumen ini memang perlu dimiliki oleh segenap orang yang masuk di dalam organisasi tertentu, apapun visi dan misi oganisasi tersebut.

Hal itu dikarenakan organisasi membutuhkan figur seorang pemimpin yang dirasa mampu untuk memberikan teladan atau contoh kepada para anggota yang lain.

Pemimpin yang bisa mengayomi semua anak buahnya tanpa terkecuali. Pemimpin yang memiliki dan mengaplikasikan sifat-sifat kepemimpinan dengan seluruh sumber daya yang ada. Itulah idealnya seorang figur pemimpin.

Namun demikian, untuk mencari pemimpin organisasi yang ideal seperti itu sangat sulit, dikarenakan kita semua hanya manusia biasa yang hidup berkelompok untuk kehidupan yang lebih baik.

untuk meminimalkan kesalahan dari fungsi kepemimpinan, maka bisa dilakukan kontrol monitoring atau pengawasan kepada pemimpin tersebut.

Dengan begitu, kesalahan yang dilakukan seorang pemimpin bisa segera diluruskan, sehingga tidak semakin melenceng. Itulah sebuah teori kepemimpinan dalam organisasi.

Untuk siapa saja teori kepemimpinan dalam organisasi diterapkan?

Organisasi merupakan sebuah wadah yang di dalamnya terdapat banyak orang yang dilibatkan, baik sebagai pengurus maupun anggota biasa.

Di dalam organisasi juga membutuhkan pemimpin atau ketua dalam struktural organisasinya. Pemimpin tersebut memiliki tanggung jawab cukup besar dikarenakan menyangkut hidup matinya organisasi yang dipimpinnya.

Biasanya, pemimpin organisasi memiliki waktu menjabat tertentu, bisa 1 tahun, 4 tahun, 5 tahun, atau yang lainnya. seorang pemimpin organisasi juga harus memiliki visi dan misi yang sesuai dengan apa yang telah disepakati bersama.

Jika sudah melenceng, tentu saja anggota atau anak buahnya bisa mengingatkannya.

Namun jika tidak bisa diingatkan, pemimpin tersebut bisa dilengserkan dengan mekanisme organisasi yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu, kepemimpinan dalam sebuah organisasi mutlak dimiliki dan digunakan oleh semua orang yang terlibat di dalamnya.

Terkadang ada beberapa orang atau pihak yang tidak mau mengakui kepemimpinan organisasi yang dipegang oleh sesosok pria atau wanita yang telah terpilih dengan mekanisme organisasi.

Mereka yang tidak mengakui kepemimpinan tersebut memiliki beragam alasan yang bisa diargumentasikan dengan panjang lebar. Jika kondisinya seperti itu, maka bukan tidak mungkin organisasi akan terbelah menjadi dua.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan terjadi dualisme kepemimpinan pada organisasi tersebut. Hal ini tentu saja tidak menyehatkan organisasi yang bersangkutan karena hanya memecah belah anggota di dalamnya.

Untuk meredakannya, bisa dilakukan dengan jalan islah atau berdamai, serta konsiliasi agar organisasi yang hampir terpecah itu akan rujuk kembali.

Berorganisasi untuk kehidupan yang lebih baik

Setiap orang dapat berorganisasi dengan tujuan yang berbeda-beda. Bahkan, Anda yang sudah berumah tangga dan memiliki pasangan hidup serta anak-anak, dapat juga dikategorikan berorganisasi.

Meskipun hanya sebatas pada lingkup keluarga yang kecil dan sederhana. Lain halnya dengan organisasi yang dijalankan secara profesional. Di mana organisasi tersebut memiliki struktural dan anggota yang sudah terlatih.

Organisasi tersebut sangat mengutamakan kualitas dalam bekerja, sehingga hasil pekerjaan mereka bisa bermanfaat untuk para anggotanya sendiri maupun orang lain. Itulah organisasi dengan kriteria baik dan berkualitas.

Sebagai contoh, sebuah organisasi kemanusiaan yang dipimpin oleh seorang tokoh kharismatik. Visi dan misi utama organisasi tersebut adalah untuk menolong sesama dan memberdayakan masyarakat yang kurang mampu atau miskis.

Dengan jerih payah yang terus dilakukan, akhirnya organisasi tersebut bisa dikenal masyarakat lebih luas. Bukan tidak mungkin organisasi kemanusiaan itu bisa melebarkan sayapnya, baik secara profit maupun non profit.

Masyarakat yang bersentuhan langsung dengan organisasi tersebut juga bisa diuntungkan secara langsung maupun tidak. Kehidupan mereka bisa lebih baik lagi karena menjadi anggota organisasi tersebut.

Itulah contoh nyata dari sebuah organisasi yang hidup dan berkembang di Indonesia yang notabene masih dikategorikann negara berkembang. Salah satu ciri dari negara berkembang, yaitu tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi, tetapi produktivitasnya rendah.

Akibatnya, terjadi berbagai macam permasalahan kependudukan, seperti pengangguran, kemiskinan, dan lain sebagainya.

Oleh karena itulah, Indonesia membutuhkan banyak organisasi untuk bisa menolong dan memberdayakan masyarakat kalangan menengah ke bawah tersebut. itulah sedikit cerita tentang teori kepemimpinan dalam organisasi.

Artikel Manajemen

Perencanaan Tata Ruang

Customer Service Excellent